SELAMAT DATANG DI MAHARDUCATION UNTUK MENGKLIK MENU DAN SEBAGAINYA SILAHKAN KLIK "NETDISASTER" YANG ADA DI KANAN BAWAH MONITOR ANDA MAHARDUCATION Blogger Widgets
Subscribe:
Photobucket
  • Blockquote

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

  • Duis non justo nec auge

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

Kamis, 06 Maret 2014

KARYA ILMIAH (KI) PENYERAPAN KALOR PADA BERBAGAI WARNA (PENYERAPAN SINAR MATAHARI)


KARYA ILMIAH
PENYERAPAN KALOR PADA WARNA







OLEH :
Ø ANANDA JUWITA
Ø DHIKA MAHARDHANI
Ø NAFISAH AMRI
Ø PUTRI EKA SARI
Ø SRI FATIMAH
Ø YOGA PRATAMA

SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBODINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN OLAH RAGA
2014
KATA PENGANTAR
         
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Penyerapan Kalor Pada Warna”. Yang di ajukan untuk tugas bahasa Indonesia.
            Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menemukan hambatan, tetapi dengan adanya dari berbagai pihak hambatan itu dapat diatasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengungkapkan terima kasih kepada :
1.       Bapak Priyadi Susilo, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
            Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuannya, namun penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
            Akhir kata, semoga karya tulis ini bermanfaat dengan sebaik-baiknya bagi para pembaca.


Rimbo Bujang, 24 Februari 2014


         Penulis   






DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………  1
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….   2
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….   3
            1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………………...   4
            1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………    4
            1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………………….    4
            1.4 Landasan Teori ………………………………………………………………    4
BAB II PERCOBAAN
            2.1 Alat dan Bahan ………………………………………………………………    8
            2.2 Prosedur Percobaan …………….…………………………………… 9
BAB III DISKUSI DAN PEMBAHASAN ………………………..……… 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….. 11
          4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….     11
            4.2 Saran …………………………………………………………………………    11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………         12
BIODATA ANGGOTA KELOMPOK …………………………………… 13







BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejak lama diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi dan emosimanusia. Warna juga menjadi bentuk komunikasi non verbal yang bisa mengungkapkan pesan secara instan dan lebih bermakna. Misalnya warna merah berarti bahaya atau putih yang dikaitkan dengan kesucian. Warna memiliki Panjang gelombang Identitas warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
Selain itu, perbedaan warna juga berpengaruh  dalam penyerapan kalor.  Dengan mengetahui bagaimana sikap setiap warna pada panas akan membuat kita lebih bijak dalam pengaplikasiannya  dalam kehidupan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
Mengetahui warna-warna apa saja yang menyerap kalor dengan baik
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Perbedaan warna juga berpengaruh  dalam penyerapan kalor.  Dengan mengetahui bagaimana sikap setiap warna pada panas akan membuat kita lebih bijak dalam pengaplikasiannya  dalam kehidupan.
1.4 LANDASAN TEORI
KALOR
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Kalor yang diberikan dalam sebuah benda dapat digunakan untuk 2 cara, yaitu untuk merubah wujud benda atau untuk menaikkan suhu benda itu.
Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu tergantung pada :
·         Massa Benda
·         Kalor Jenis Benda
·         Perbedaan suhu pada benda


Secara matematis persamaan dapat ditulis dengan ketentuan:
           = Kalor yang diterima suatu zat (Joule)_
           = Massa zat (Kilogram)
           = Kalor jenis (Joule/kilogram°C,
           = Perubahan suhu (°C)
1.a) Kalor  Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu satu kg air sebesar 10 C.  Untuk mencari kalor jenis, rumusnya adalah
1.b) Kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh benda untuk menaikkan suhunya 1°C.
Azas Black
Teori kalorik menyatakan bahwa setiap benda mengandung sejenis zat alir (kalorik) yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Teori ini diperkena lkan oleh Antoine Lavoiser.
Teori ini juga menyatakan bahwa benda yang suhunya tinggi mengandung lebih banyak kalor dari pada  benda yang suhunya rendah. Ketika kedua benda disentuhkan, benda yang suhunya tinggi akan kehilangan sebagian kalor yang diberikan kepada benda bersuhu rendah. Akhirnya para ilmuwan mengetahui bahwa kalor sebenarnya merupakan ssalah satu bentuk energi. Karena merupakan energi maka berlaku prinsip kekekalan energi yaitu bahwa semua bentuk energi adalah ekivalen (setara) dan ketika sej umlah energi hilang, proses selalu disertai dengan munculnya sejumlah energi yang sama dalam bentuk lainnya. Kekekalan energi pada pertukaran kalor pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris Joseph Black dengan pernyataan : kalor yang dilepaskan o leh air panas (Qlepas) sama dengan kalor yang diterima air dingin (Q terima). Secara matematis pernyataan tersebut dapat ditulis dengan :
Q lepas = Q terima
Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter yang paling banyak digunakan adalah kalorimeter aluminium. Alat ini dirancang sehingga pertukaran kalor tidak terjadi diluar bejana. Untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding bejana, maka kedua dinding bejana bagian dalam dan luar dibuat mengkilap.
Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Konduksi
Jika sebuah logam yang salah satu ujungnya dipanaskandalam selang waktu tertenu, ujung lainnya pun akan terasa panas. Hal ini menunjukkan bahwa pada batang logam tersebut terjadi aliran atau perpindahan kalor dari bagian logam yang bersuhu tinggi ke bagian logam yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor pada logam yang tidak diikuti perpindahan massa ini disebut dengan perpindahan kalor secara konduksi. Jadi konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dn selama terjadi perpindahan kalor, tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat perantaranya.
Perpindahan kalor di dalam zat padat dapat dijelaskan dengan teori atom. Atom atom dalam zat padat yang dipanaskan akan bergetar dengan kuat. Atom atom yang bergetar akan memindahkan sebagian energinya kepada atom atom tetangga terdekat yang ditumbuknya. Kemudian atom tetangga yang ditumbuk dan mendapatkan kalor ini akan ikut bergetar dan menumbuk atom tetangga lainnya, demikian seterusnya sehingga terjadi perpindahan kalor
dalam zat padat. Syarat terjadinya konduksi kalor suatu benda adalah adanya perbedaan suhu antar dua tempat pada benda tersebut. Kalor akan berpindah dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah. Jika suhu kedua tempat tersebut menjadi sama, maka rambatan kalor pun akan terhenti.Berdasarkan kemampuan suatu zat menghantarkan kalor secara konduksi, zat dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu konduktor dan isolator.Konduktor adalah zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik, sedangkan isolator adalah kebalikannya, yaitu zata yang sukar menghantarkan kalor
Besar kalor yang mengalir per satuan waktu pada proses konduksi ini tergantung pada :
·         Berbanding lurus deng an luas penampang batang
·         Berbanding lurus dengan selisih suhu kedua ujung batang, dan
·         Berbanding terbalik dengan panjang batang
Konveksi
            Konveksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi yang disertai dengan perpindahan pergerakan fluida itu sendiri. Ada 2 jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa. Pada konveksi alamiah pergerakan fluida terjadi karena perbedaan massa jenis, sedangkan pada konveksi paksaterjadinya pergerakan fluida karena ada paksaan dari luar. Contoh konveksi alamiah : nyala lilin akan menimbulkan konveksi udara disekitarnya, air yang dipanaskan dalam panci, terjadinya angin laut dan angin darat, dsb. Contoh konveksi paksa : sistim pendingin mobil, pengering rambut, kipas angin, Besar laju kalor ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya adalah berbanding lurus dengan luas permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu antara benda dengan fluida.
b.      Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Pada radiasi, kalor atau energi merambat tanpa membutuhkan zat perantara, berbeda halnya dengan konduksi atau konveksi yang selalu membutuhkan medium.Sebenarnya setiap benda memancarkan dan menyerap energi radiasi.
 Benda yang mengkilap lebih sukar memencarkan kalor daripada benda yang hitan dan kusam. Benda yang permukaannnya mengkilap lebih sukar menyerap kalor daripada benda yang permukaannnya hitam dan kusam. Jadi dapat dikatakan bahwa benda hitam dan kusam merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik












BAB II
PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Dalam proses pengukuran kalor pada warna, alat dan bahan yang di perlukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
Alat dan bahan :
v  Gelas plastik
v  Pewarna makanan atau bahan-bahan yang menghasilkan warna yang akan di gunakan
v  Termometer
v  Air
v  Sendok



2.2 Prosedur Percobaan
Setelah alat-alat dan bahan tersedia, langkah kerja yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut :
v  Tuangkan pewarna ke dalam gelas yang berisi air dengan konsentrasi yang sama
v  Aduk,sehingga warna bercampur dengan air
v  Letakkan gelas yang berisi larutan warna di tempat yang mendapatkan sinar matahari cukup
v  Catat berapa lama waktu yang digunakan selama larutan warna mendapatkan sinar matahri
v  Ukurlah suhu larutan warna tersebut dengan menggunakan termometer
v  Catat hasilnya





BAB III
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
 

Dalam membuktikan penyerapan kalor pada warna kami menggunakan beberapa warna.
Warna-warna itu adalah :
·         Merah
·         Kuning
·         Orange
·         Hijau
·         Biru
·         Cokelat
·         Hitam




Air di gelas plastik di tambahkan dengan pewarna makanan dengan warna yang berbeda setiap  gelasnya , yaitu merah, kuning, orange, hijau, biru, cokelat, dan hitam. Setelah semua warna dan air tercampur rata, panaskan larutan warna tersebut di terik matahari. Usahakan sinar matahari yang ada cukup
Sinar matahari yang kita butuhkan itu biasa kita dapatkan pada rentang waktu 12.00 – 15.00 WIB, jangan terlalu pagi ataupun terlalu sore. Usakahakan konsentrasi dari warna-warna tersebut harus sama. Agar penyerapan kalor setiap warna setara .  Setelah larutan warna di panaskan diterik matahari sesuai waktu yang telah ditentukan,  gunakan termometer untuk mengukur suhu larutan warna tersebut.
Pada dasarnya warna hitam lah yang menyerap kalor paling banyak. Semakin gelap suatu warna, semakin cepat warna itu menyerap kalor. Dan semakin cerah atau terang suatu warna maka semakin lambat warna itu menyerap kalor.












KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
      Dengan dilakukan percobaan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa warna berpengaruh pada penyerapan kalor. Semakin gelap warna, maka semakin besar penyerapan kalor.
4.2 Saran
            Dalam membuat karya ilmiah ini kita harus berhati-hati dalam memegang termometer. Agar tidak pecah atau rusak ada dapat digunakan secara maksimal dalam mengukur penyerapan kalor warna.













DAFTAR PUSTAKA
Sutrasna, Nana. 2013.Kimia untuk Kelas 2 XI Sekolah Menengah Atas:Bandung:Grafindo Media
http://fisikablogscience.blogspot.com/2010/05/tentang-kalor.html‎ di akses pada tanggal 24 Februari 2013
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/ di akses pada tanggal 24 Februari 2013












BIODATA ANGGOTA KELOMPOK

NAMA            : ANANDA JUWITA
TTL                 :
ALAMAT       :

NAMA            : DHIKA MAHARDANI
TTL                 :
ALAMAT       :






NAMA            : NAFISAH AMRI
TTL                 :
ALAMAT       :
NAMA            : PUTRI EKA SARI
TTL                 :
ALAMAT       :






NAMA                : SRI FATIMAH
TTL
ALAMAT            :



NAMA                : YOGA PRATAMA
TTL                      :
ALAMAT           

Jumat, 06 Desember 2013

BROSUR KEGIATAN SEKOLAH

mohon hak cipta nya bila anda mau mengcopy mohon di cantumkan alamat aslinya

Resensi Novel Negeri 5 Menara


Resensi Novel Negeri 5 Menara

Judul Novel : Negeri 5 Menara
Pengarang : A. Fuadi 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Agustus 2010
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 424 hal

Resensi Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang merupakan novel best seller ini, menceritakan kisah lima orang sahabat yang mondok di sebuah pesantren yaitu Pondok Madani (PM). Novel best seller ini merupakan novel pertama dari trilogi yang secara apik bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala pernak-pernik kehidupan para santrinya.
Alif Fikri adalah seorang yang sangat menginginkan sekolah di SMA Bukittinggi Sumatera Barat dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, karena Amaknya tidak mengijinkan. Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasik agama, dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan Amaknya untuk sekolah agama.
Awal mulanya dia sangatkaget dengan segala peraturan ketat dan kegiatan pondok. Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari berbagai daerah yang benar² menyenangkan. Niatan setengah hatinya kini telah menjadi bulat. Di bawah menara PM inilah mereka berlima justru menciptakan mimpi²i lewat imajinasinya menatapi langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian. Mereka yakin kelak impian itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra ampuh yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar PM), yaitu man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Kelebihan novel ini adalah mengubah pola pikir kita tentang kehidupan pondok yang hanya belajar agama saja. Karena dalam novel ini selain belajar ilmu agama, ternyata juga belajar ilmu umum seperti bahasa inggris, arab, kesenian dll. Pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian setinggi apapun itu, karena allah Maha mendengar doa dari umatNya.











Resensi Novel Negeri 5 Menara mohon hak cipta nya bila anda mau mengcopy mohon di cantumkan alamat aslinya

Sendang Sani




Sendang Sani
A Folktale from Central Java

Once upon a time, Sunan Kalijaga planned to visit Sunan Muria in Pati, Central Java. He asked his friend, Ki Rangga, to go with him. Several servants also joined them to carry their luggage. And they began walking to Sunan Muria’s house. Of course there were no cars or trains, so they walked. Several hours later, Ki Rangga felt tired.

“Are we still far from Sunan Muria’s house?” asked Ki Rangga to Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga answered, “We are already in Kadipaten Pati Pesantenan. We will arrive at Sunan Muria’s house shortly. Please be patient.”

Ki Rangga was embarrassed to be walking together with Sunan Kalijaga because Sunan Kalijaga did not look tired while Ki Rangga was very tired and thirsty. Finally Sunan Kalijaga asked Ki Rangga to take a rest under a big tree. It was time for Zuhur prayer. But there was no water around for them to clean up or wudu. Ki Rangga was confused.

He said, “I don’t see any water nearby. Where should we take wudu?”

Sunan Kalijaga only smiled and said, “We should pray to Allah SWT for water. Now you must guard this big tree, Ki Rangga. It might bring water to us. But remember, everything happens because of Allah SWT. Don't act alone. You must inform me when the water comes out. I will be behind that hill.”

Ki Rangga promised Sunan Kalijaga to inform him when water came out. So Sunan Kalijaga went behind the hill and Ki Rangga with his servants sat under the big tree. They quickly fell asleep.

Suddenly water came out of the big tree. Ki Rangga and his servants became wet. They woke up. They were very happy to see the water because they were very tired and thirsty. They drank and played in the water. Ki Rangga forgot Sunan Kalijaga’s message to inform Sunan Kalijaga when water came out.

Behind the hill, Sunan Kalijaga was worried. So he went to the big tree. He was surprised to see Ki Rangga and his servants were playing in the water.

“You forgot my message to inform me when the water comes out. Instead, you are playing in the water like a turtle,” said Sunan Kalijaga, softly.

A miracle happened. Ki Rangga and his servants turned into turtles. Ki Rangga was sad. He changed into turtles because he did not keep his promise. The water formed a pond. It is now called Sendang Sani, in Pati, Central Java. Many people still visit Sendang Sani now. ***





Sendang Sani
A Folktale from Central Java


Once upon a time, Sunan Kalijaga planned to visit Sunan Muria in Pati, Central Java. He asked his friend, Ki Rangga, to go with him. Several servants also joined them to carry their luggage. And they began walking to Sunan Muria’s house. Of course there were no cars or trains, so they walked. Several hours later, Ki Rangga felt tired.

“Are we still far from Sunan Muria’s house?” asked Ki Rangga to Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga answered, “We are already in Kadipaten Pati Pesantenan. We will arrive at Sunan Muria’s house shortly. Please be patient.”

Ki Rangga was embarrassed to be walking together with Sunan Kalijaga because Sunan Kalijaga did not look tired while Ki Rangga was very tired and thirsty. Finally Sunan Kalijaga asked Ki Rangga to take a rest under a big tree. It was time for Zuhur prayer. But there was no water around for them to clean up or wudu. Ki Rangga was confused.

He said, “I don’t see any water nearby. Where should we take wudu?”

Sunan Kalijaga only smiled and said, “We should pray to Allah SWT for water. Now you must guard this big tree, Ki Rangga. It might bring water to us. But remember, everything happens because of Allah SWT. Don't act alone. You must inform me when the water comes out. I will be behind that hill.”

Ki Rangga promised Sunan Kalijaga to inform him when water came out. So Sunan Kalijaga went behind the hill and Ki Rangga with his servants sat under the big tree. They quickly fell asleep.

Suddenly water came out of the big tree. Ki Rangga and his servants became wet. They woke up. They were very happy to see the water because they were very tired and thirsty. They drank and played in the water. Ki Rangga forgot Sunan Kalijaga’s message to inform Sunan Kalijaga when water came out.

Behind the hill, Sunan Kalijaga was worried. So he went to the big tree. He was surprised to see Ki Rangga and his servants were playing in the water.

“You forgot my message to inform me when the water comes out. Instead, you are playing in the water like a turtle,” said Sunan Kalijaga, softly.

A miracle happened. Ki Rangga and his servants turned into turtles. Ki Rangga was sad. He changed into turtles because he did not keep his promise. The water formed a pond. It is now called Sendang Sani, in Pati, Central Java. Many people still visit Sendang Sani now. ***

Sendang Sani artikel by dhika mohon hak cipta nya bila anda mau mengcopy mohon di cantumkan alamat aslinya
Cara Buat Buku Tamu disini

widget by Klinik-it
 
TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA -DAN MOHON DIISI BUKU TAMU-SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT BAGI ANDA- BLOG YANG BERISI SEMUA YANG ANDA BUTUHKAN